Breaking News
Loading...

12 November 2010

Konsep Ibadah

Jumat, November 12, 2010


Seorang mukmin merniliki konsep ibadah sebagaiman yang dipahami para ulama salaf shalih terdahulu. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah memberi definisi secara gamblang, beliau berkata:
"Ibadah adalah nama yang merangkum segala sesuatu yang diridhai Allah dan dicintai-Nya, baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang lahir maupun yang batin."

Secara detail lagi Syaikh Ibrahim AI Buraikan membuat definisi tentang ibadah, yaitu:
"Nama yang mencakup segala sesuatu yang diridhai Allah dan dicintai-Nya, baik berupa perkataan maupun perbuatan yang tampak maupun yang tidak tampak, dengan penuh rasa cinta, kepasrahan, dan ketundukan sempurna, serta membebaskan diri dari segala hal yang bertentangan dan menyalahinya." (Al Madkhol: 114 - 115)
Seorang mukmin memandang bahwa ibadah merupakan tujuan dari penciptaan dirinya dan tujuan diciptakannya semua manusia dan jin. Jika manusia tidak mampu memenuhi target
ibadah ini, berarti dirinya telah keluar dari tujuan penciptaan semula, atau gagal untuk disebut manusia. Karena Allah memang menciptakan dirinya hanya untuk hal tersebut, maka tidak sesaat pun dari waktunya, kecuali senantiasa diisi dengan amalan itu.
Seorang mukmin juga memandang bahwa ibadah tidaklah sebagai mana yang dipahami oleh kebanyakan orang yang beranggapan bahwa ibadah tidak lebih dari lingkaran rukun Islam yang lima. Sehingga tidak ada nilai ibadah dalam bermu'amalah. Seorang mukmin memandang bahwa ibadah adalah sebagaimana yang dipahami oleh para salafush shalih, atau sebagaimana yang dijabarkan oleh Syakhul Islam Ibnu Taimiyah ketika beliau ditanya tentang firman Allah yang berbunyi:
"Wahai manusia, sembahlah Rabmu ....... " ( QS. Al-Baqarah: 21).
Beliau menjawab: "Ibadah adalah sebuah kata yang mencakup segala sesuatu yang dicintai Alah dan diridhoi-Nya dari perkataan dan perkuatan yang lahir maupun yang batin. Maka shalat, shiyam, zakat, haji, jujur dalam perkataan, melaksanakan amanat, berbakti kepada orang tua, menyambung silaturrahim, menepati janji, amar ma'ruf nahi munkar, berjihad melawan orang kafir dan munafik, berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), hamba sahaya, binatang, berdo'a, berdzikir, membaca dan sebagainya, semua itu termasuk Ibadah. Demikian juga mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah, bertaubat kepada-Nya, ridha kepada takdir-Nya, bertawakal kepada-Nya, mengharapkan rahmat-Nya, dan takut kepada siksa, dan lainnya semua itu termasuk dari Ibadah." (Al 'Ubudiyah: 38).
Dalam beribadah harus terkandung tiga unsur didalamnya, yaitu rasa takut dan rasa berharap dan rasa cinta. Ketiga unsur inilah yang menjadi sebab sempurnanya sebuah ibadah, jika
hilang atau rusak salah satunya, maka akan cacatlah nilai ibadah tersebut.
Seorang mukmin juga memandang bahwa ibadah merupakan taklif yang dibebankan Allah kepada setiap hamba-Nya, dengan demikian ia merupakan sesuatu yang ditunaikan,
dimana jika ia dilalaikan, maka pelakunya berhak untuk mendapatkan hukuman dari Allah. Ibadah juga merupakan sarana untuk mendapatkan diri kepada Allah, mencari ketenangan dan ketentraman jiwa, dan juga merupakan alat untuk mencari apa yang dijanjikan Allah berupa jannah yang diridhai-Nya. la merupakan sesuatu yang amat sakral , tidak boleh dicampur dan dirusak dengan sesuatu yang mengotorinya.
Sesungguhnya ibadah tidak akan diterima Allah kecuali dengan memenuhi syarat sebagai berikut: yaitu hanya diniatkan semata-mata untuk mengharapkan ridha Allah dan harus
dilaksanakan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Jika salah satu dari keduanya ini tidak dipenuhi, maka rusaklah nilai ibadah tersebut, dan Allah tidak akan menerima ibadah tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

Postingan boleh disebarluaskan, asalkan menyertakan link kembali ke halaman ini.

Berkomentar dengan santun dan hindari SPAM !

 
Toggle Footer
Back to Top