Breaking News
Loading...

15 Mei 2010

Ciptakan Lingkungan Islami

Sabtu, Mei 15, 2010


Anda yang pernah mengunjungi beberapa pesantren di Indonesia, tentu sudah sangat hapal dengan kalimat “Sesuaikan pakaian anda dengan lingkungan pesantren” yang tertera di papan peringatan. Di beberapa masjid besar seperti di Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta, anda juga akan temui himbauan dengan kelimat yang hampir serupa.
Sebenarnya tanpa harus dibuat papan himbauan seperti itu, orangpun seharusnya sadar bahwa tidak mungkin mengenakan pakaian yang tidak sopan (tidak menutup aurat) di lingkungan seperti pesantren atau masjid. Tapi kenapa ada peringatan itu, tentu karena masih ada orang-orang yang ‘tak tahu diri’ dan merasa innocent dengan penampilannya yang tidak sesuai pada tempatnya.

Nampaknya himbauan semacam itu baik jika dipasang di lebih banyak tempat, mengingat semua tempat dimanapun dimuka bumi ini sebenarnya sangatlah tidak layak untuk diwarnai dengan tampilan-tampilan yang tidak mengenal norma agama. Ada yang pernah bertanya kepada seorang alim perihal diizinkannya ia berbuat dosa, dan si alim mempersilahkannya dengan beberapa syarat, kalau bermaksiat jangan ambil nikmat dari Allah, tidak bermaksiat dibumi Allah, dan perbuatannya tidak dilihat Allah. Maka kemudian seharusnya ada gerakan untuk memasang peringatan-peringatan yang tidak sekedar urusan penyesuaian penampilan, lebih dari itu.

Kita tentu sangat merindukan satu lingkungan yang kondusif bagi perlindungan keshalehan dan menjaga pertumbuhan keshalihan anak-anak, cucu dan seluruh generasi ke depan. Lingkungan dimana orang-orang didalamnya mengkedepankan kewajiban, menghormati hak orang lain disaat menjalankan haknya. Tidak seperti orang-orang di dalam kendaraan yang asyik merokok tanpa peduli kesehatan orang lain, atau wanita-wanita yang berpakaian seminim-minimnya dengan menampilkan lekuk tubuhnya yang sejujurnya tidak sedikitpun mengundang simpati, melainkan birahi, dan masih banyak lagi. Karena, menjadi orang beriman dan bertaqwa saja tidaklah cukup. Artinya, orang beriman dan bertaqwa tetapi ketika berada di lingkungan yang rusak, sakit, bukan tidak mungkin daya imun-nya habis dan lama-kelamaan tergerogoti hingga akhirnya ikut sakit, rusak. Ini seperti diingatkan Allah dalam firman-Nya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar” (QS. At Taubah:119), satu peringatan untuk senantiasa berada pada lingkungan yang baik.

Kenapa begitu pentingnya Allah memperingatkan hamba-Nya untuk menciptakan lingkungan yang Islami? Tentu kita bisa mengambil pelajaran dari orang-orang shaleh terdahulu yang tetap istiqomah dalam keshalihannya karena mereka senantiasa bersama saudaranya seiman, dalam pergaulan, lingkungan tempat beraktifitas, dan menetap. Karena disamping itu, tidak sedikit pula Allah berikan pelajaran dari tergelincirnya orang-orang yang awalnya begitu shaleh karena terpisahnya mereka dari jama’ah. Inilah juga mungkin hikmah yang bisa kita petik dari ayat terakhir surat Al Ashr, agar nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan menetapi kesabaran. Bahwa cobaan orang-orang beriman itu ada dua hal, pertama, konsistensi terhadap kebenaran dan kedua, resistensi atau tetap bersabar dalam mentaati kebenaran itu.

Menjaga konsistensi itu bukan perkara mudah, karena sudah pasti cobaan, godaan untuk melewati batas-betas kebenaran itu sangat banyak, bahkan setiap saat, setiap kesempatan selalu mengintai menunggu saat-saat lengah kita. Seperti dingatkan Fathi Yakan, bahwa ujian itu bisa datang dari mana saja, dari wanita (istri, misalnya), harta, jabatan dan lain-lain. Oleh karena itulah anjuran untuk menjadikan kriteria shalihah sebagai kriteria utama dalam memilih pasangan begitu penting, untuk menopang terwujudnya himbauan Allah agar keluarga kita terhindar dari api neraka. Oleh karena itulah kemudian, Allah mengingatkan kita untuk tetap bersabar dalam menetapi kebenaran itu. “Allah bersama orang-orang yang sabar”

Seharusnyalah kita mulai menciptakan lingkungan itu dari diri dan keluarga sendiri. Konsistensi dan kesabaran akan kebenaran yang tercipta dari dalam rumah kita, insya Allah akan berbekas kepada tetangga, dan masyarakat sekitar. Hingga akhirnya bukan tidak mungkin suatu saat mimpi kita untuk mendapatkan masyarakat Islami menjadi satu kenyataan. Dan tentunya, tidak perlu lagi pesantren, masjid-masjid memasang himbauan seperti diatas. Wallahu a’lam bishshowaab

0 komentar:

Posting Komentar

Postingan boleh disebarluaskan, asalkan menyertakan link kembali ke halaman ini.

Berkomentar dengan santun dan hindari SPAM !

 
Toggle Footer
Back to Top